Cara Membersihkan Miss V Yang Benar

Menjaga supaya vagina selalu dalam kondisi bersih, kering, dan bebas penyakit sangat penting untuk kesehatan reproduksi, terutama saat datang bulan.
Menjelang atau pada saat menstruasi, sebagian besar wanita akan secara normal mengalami keluarnya lendir keputihan.
Cairan keputihan yang keluar beberapa hari menjelang menstruasi dan dilanjutkan dengan keluarnya darah menstruasi, akan meningkatkan resiko terganggunya keseimbangan kelembaban di daerah miss V. Berikut ini kami akan memberikan anda Tips atau Cara Membersihkan Miss V Yang Benar , buat para wanita perhatikan dengan baik – baik ulasan yang akan kami berikan berikut ini demi kebersihan miss v anda :
1. Bersihkan hanya bagian vulva
Bagian vagina yang perlu dibersihkan hanya bagian vulva, termasuk labira mayora dan minora (bibir vagina luar dan dalam, yang besar maupun yang kecil). Bagian dalam vagina (mulai dari lubang hingga masuk ke dalam tubuh) mampu membersihkan dirinya sendiri. Menurut Jessica Shepherd, MD, ahli kebidanan dan kandungan University of Illinois di Chicago, Anda tak perlu mengutak-atik bagian dalam agar tak merusak flora vagina.
2. Pilih pembersih wanita yang mengandung povidine iodine
Vagina seharusnya memiliki pH antara 3,5-4,5. Menurut Shepherd, pH vagina harus dijaga agar flora yang baik tetap hidup dan jamur serta bakteri ‘enggan mampir’. Ketika Anda membersihkan vagina dengan cairan pembersih tubuh yang mengandung parfum (pH antara 7-8), berarti Anda sudah merusak pH normal vagina.
Hal Ini bisa menyebabkan gatal-gatal, iritasi, dan bau tak sedap. Pembersih tanpa pewangi adalah pilihan terbaik karena tidak mengandung zat yang berpotensi menyebabkan iritasi. Anda juga bisa memilih pembersih vagina yang mengandung povidine iodine karena menurut sebuah penelitian kandungan povidone iodine mampu mengembalikan kadar flora normal di vagina Anda sehingga bisa membantu menjaga kadar pH vagina Anda tetap normal.
3. Perhatikan frekuensi
Jika frekuensi Anda membersihkan vagina kurang, mungkin masih ada sisa keringat dan sekresi yang tersisa. Jika vagina dibersihkan secara berlebihan, Anda bisa mengganggu keseimbangan asam basa vagina.
Membersihkan vagina dengan tangan juga lebih baik dibandingkan menggunakan loofah (alat penggosok tubuh). Tekstur loofah bisa membuat luka dan jika pasangan Anda memiliki risiko penyakit menular seksual, penyakit ini mudah ditularkan lewat luka luka tadi. Bersihkan vagina satu atau dua kali sehari sudah cukup.
4. Keringkan dengan handuk lembut
Keringkan dengan menggunakan handuk yang bersih dan lembut. Jangan digosok-gosok, cukup tempelkan handuk sampai area intim Anda benar-benar kering. Jaga area intim tetap kering dengan mengganti panty liner atau celana dalam dua hingga tiga kali sehari dalam kondisi normal.
Setelah buang air kecil, cuci vagina dengan air bersih, lalu langsung keringkan. Perhatikan arah basuh dubur setelah buang air besar, jangan dari belakang ke depan. Itu sama saja Anda menyebarkan kuman dari dubur ke vagina.
Intinya, secara fisiologis, vagina diciptakan mampu mengurus dirinya sendiri dengan cara mendorong keluar kotoran lewat cairan khas yang Anda lihat sehari-hari. Tugas Anda cuma membersihkan sekresi cairan itu di bagian vulva, menjaganya tidak lembab berlebih, dan mempertahankan pH seimbangnya.
5. Pilihlah jenis pembalut atau pantyliner yang menurut kamu nyaman dan tidak menimbulkan iritasi pada daerah kulit sekitar miss V.
6. Gunakan celana dalam dari bahan katun agar tidak menambah lembab di daerah intim di saat menstruasi.
7. Gantilah celana dalam jika sudah merasa tidak nyaman.
8. Sebisa mungkin batasi dulu menggunakan celana jeans yang terlalu ketat di saat menstruasi.
9. Minumlah air putih yang cukup serta konsumsi makanan yang sehat dan berserat untuk membantu tubuh agar tetap sehat setiap hari.