Alasan Terjadinya Rahim Turun

Posisi rahim yang normal seharusnya tepat berada di atas vagina, menggantung di dalam rongga panggul. Ketika posisi rahim turun melorot ke dalam vagina, kondisi ini disebut dengan turun peranakan alias prolaps uteri. Apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi? . Berikut ini kami akan memberikan anda informasi seputar Alasan Terjadinya Rahim Turun :
Selain berbagai faktor risiko yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa kondisi medis lain terkait rahim turun. Kondisi-kondisi berikut ini dapat melemahkan otot-otot yang menopang rahim, sehingga menyebabkan rahim turun:
- Sistokel
Sistokel merupakan herniasi atau turunnya kandung kemih ke arah vagina, sehingga terbentuk tonjolan ke bagian dalam liang vagina. Kondisi ini dapat menjadikan seseorang sulit menahan buang air kecil, sering buang air kecil, ataupun retensi urine di kandung kemih sehingga tidak bisa buang air kecil.
- Enterokel
Enterokel yaitu herniasi atau turunnya sebagian area usus halus yang menekan vagina, sehingga terbentuk tonjolan ke bagian dalam liang vagina. Pada enterokel, bagian vagina yang terkena adalah bagian belakang-atas. Pada kondisi ini, sakit punggung terasa saat berdiri, dan akan hilang saat berbaring.
- Rektokel
Rektokel merupakan terbentuknya tonjolan ke dalam lubang vagina bagian belakang-bawah karena adanya herniasi rektum. Kondisi ini dapat menyebabkan sulit buang air besar.
Cara Mengatasi Rahim Turun
Untuk memastikan kondisi rahim turun, dokter perlu melakukan beberapa pemeriksaan. Jika dokter telah menyatakan Anda mengalami rahim turun, ada beberapa kemungkinan penanganan yang akan dianjurkan, tergantung seberapa berat kondisi yang Anda alami.
Apabila kondisi rahim turun ringan, pengobatan mungkin tidak diperlukan. Namun jika kondisinya sudah menimbulkan rasa tidak nyaman, dapat dilakukan perawatan tanpa pembedahan, atau dengan pembedahan.
Perawatan tanpa pembedahan dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
- Senam Kegel, tujuannya adalah melatih dasar panggul untuk memperkuat otot-otot vagina.
- Terapi penggantian estrogen.
- Penurunan berat badan.
- Penggunaan pessarium, yang merupakan alat untuk membantu mendorong rahim serta menjaganya menjadi lebih stabil.
Sementara, perawatan dengan prosedur pembedahan meliputi:
- Suspensi rahim, yaitu penempatan kembali rahim pada posisinya dengan cara menyambungkan ligamen-ligamen panggul atau menggunakan bahan-bahan lain.
- Histerektomi, yaitu pengangkatan rahim dari dalam tubuh. Tindakan ini dapat dilakukan melalui vagina atau dinding
Meskipun pembedahan efektif menangani rahim turun, disarankan untuk tidak menjalani prosedur ini bila Anda masih memiliki rencana untuk memiliki anak.
Sebenarnya kondisi rahim turun dapat terjadi pada wanita usia berapa pun, namun paling banyak menimpa wanita pada usia menopause. Agar hal ini tidak terjadi, Anda dapat melakukan senam Kegel setiap hari untuk melatih otot vagina dan rahim supaya tetap kuat. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala rahim turun, agar dapat diberikan penanganan yang tepat.